BARITO TIMUR - Beredar pesan whatshap di media ini, mengambarkan kronologis sosok yang saat ini kontroversi di masyarajak Kalimantan Tengah (Kalteng) dan khususnya masyarakat Kabupaten Barito Timur (Bartim).
Saat dikonfirmasi ke yang bersangkutan, hal tersebut dibenarkannya, namun dirinya enggan untuk menceritakan lebih dalam lagi akan hal itu, karena menurutnya ini disampaikan sebagai pelampiasan rasa kecewa dan untuk kalangan sendiri.
Baca juga:
Tony Rosyid: SBY Bukan 'Bapak Plin Plan'
|
"Korban keganasan PG pilkada 2013 part 2 mungkin tidak banyak yang tau bahwa pilkada 2013 yg lalu saya menjadi korban napsu/ambisi seorang pancani gandrung (PG) sekarang ketua DPW PSI Kalimantan Tengah, " tulis pesan whatshap itu.
Baca juga:
Tony Rosyid: Demokrat Dalam Jebakan PDIP?
|
Waktu itu saya anggota DPRD Bartim dan ketua DPC Partai PDS karena untuk memuluskan ambisi nya menjadi Bupati Bartim, maka dia melobi partai politik ke pusat dan salah satu partai yang di loby nya adalah PDS.
Alhasil keluarlah putusan DPP PDS bahwa untuk melaksanakan pendaftaran ke KPU dikeluarkan sebuah SK baru yang tujuannya hanya untuk pendaftaran mereka ke KPU.
Anehnya PG bahkan orang DPP tidak pernah konfirmasi ke saya selaku pengurus mempertanyakan apakah saya mau/ bersedia untuk mendaftarkan beliau ke KPU dan akhirnya saya keberatan ke DPP maka DPP mengembalikan SK saya ke posisi sebagai Ketua DPC.
saya kasih tau ke KPU bahwa tidak boleh siapa pun yang mengatas namakan PDS untuk mendaftar ke KPU maka PDS tahun 2013 tidak ada mengusung siapa pun, karena ada tenggang waktu saya mengurusnya ke DPP maka SK itu sempat dipergunakan oleh oknum tertentu untuk membuat PAW saya.
Dan alhasil 2 bulan sebelum masa berakhir jabatan DPRD Kabupaten Bartim saya diberhentikan karena pak gubernur terlanjur tanda tangan, kini di pilkada 2024 akan terulang lagi kejadian seperti pilkada 2013.
Yang dilakukan oleh oknum yang sama PG, saya kemungkinan akan di plt kan tanpa ada konfirmasi dari DPP PSI, kemarin ketua KPU menelpon saya klarifikasi bahwa PSI Bartim ada menelpon KPU pusat mengatakan bahwa KPU Bartim tidak menerima pendaftaran kandidat dengan SK Plt.
Infirmasi, Katanya dia kena marah oleh KPU pusat, kubilang tidak ada saya melakukan itu, dan ini pasti kerjaan PG karena di 2013 dia gagal karena saya keberatan memakai PDS dan bila ini terjadi lagi maka dia akan gagal mencalon.
saya sudah bisa membaca arah kejadian semua ini, bahwa hidup memang penuh ujian apalagi di dunia politik, saya yakin Tuhan tidak pernah mengijinkan terjadi apabila semuanya diluar kemampuan saya untuk menghadapinya.
Karena sumber kekuatan kami adalah berasal dari kasih karuniaNya, apapun yang akan terjadi itu adalah yang terbaik, saya kembalikan semuaNya ke tangan pengasihan Tuhan.
Tidak ada yang abadi di dalam dunia ini, apalagi urusan politik, saya hanya mampu bertahan di PSI sampai batas akhir aturan dan keputusan.
Semua yang terbaik sudah saya lakukan untuk PSI adakah DPP PSI punya mata untuk melihat, adakah DPP PSI punya telinga untuk mendengar dan apakah DPP PSI punya hati untuk semua ini, makasih selamat pagi. (//).
Baca juga:
Tony Rosyid: Komunikasi Yes, Koalisi No
|